Kính lúp
Trình tải tìm kiếm

Muham Sakura Dragon 
Shalat Tahajud Sebagai Terapi Penawar Stres 

Ủng hộ

Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik, mental-emosional, material, maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat di penuhi dengan baik berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya sering kali usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut mendapat banyak rintangan dan hambatan. Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan dalam hidup sering membawa manusia dalam keadaan stres. Penyelesaian masalah yang tidak tepat, semakin memperburuk keadaan. Oleh karenanya sebagai seorang individu yang beragama langkah spiritual merupakan salah satu cara positif yang dapat digunakan dalam mengatasinya.




Stres merupakan reaksi fisiologis dan psikologis manusia terhadap situasi yang menekan (Lahey, 2003). Stress menurut Selye (dalam Hardjana, 1994) adalah tanggapan yang menyeluruh dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang datang atasnya. Tanggapan ini tidak hanya terbatas pada satu bagian tubuh, tetapi menyangkut seluruh bagian tubuh, dari ujung kaki hingga ujung kepala. Bila terkena stres, segala segi dari diri terkena. Stres tidak hanya menyangkut segi lahir, tetapi batin. Secara umum, wanita cenderung lebih sering mengalami stres (Sarafino, 2006). Stres juga didefinisikan sebagai tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan subyek (Cooper, 1994).




Sebagai seseorang yang percaya akan keberadaan Allah. Ternyata Islam telah memberikan solusi akan kondisi stres yang dialami seseorang yaitu dengan melakukan shalat tahajud. Tahajud berasal dari kata tahajjada yang berpadanan kata istaiqazha, yang berarti terjaga, sengaja bangun, atau sengaja tidak tidur.




Shalat tahajud adalah shalat sunat pada malam hari setelah tidur. Bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tak terbatas. Waktunya mulai dari setelah mengerjakan salat isya’ sampai terbit fajar (Nawawi, 2006).




Hubungan antara shalat tahajjud dan kesehatan, salah satu penjelasannya adalah berkenaan dengan hormon kortisol. Hormon kortisol, disebut juga sebagai hormon stres, adalah hormon yang sangat penting yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah (Guyton, 2007). Kortisol berperan kunci dalam adaptasi terhadap stres. Segala jenis stres merupakan rangsangan utama bagi peningkatan sekresi kortisol (Sherwood, 2011).




€2.73
phương thức thanh toán
Ngôn ngữ tiếng Indonesia ● định dạng EPUB ● Trang 27 ● ISBN 9781533778413 ● Kích thước tập tin 0.2 MB ● Nhà xuất bản PublishDrive ● Được phát hành 2016 ● Có thể tải xuống 24 tháng ● Tiền tệ EUR ● TÔI 4880452 ● Sao chép bảo vệ Adobe DRM
Yêu cầu trình đọc ebook có khả năng DRM

Thêm sách điện tử từ cùng một tác giả / Biên tập viên

118.492 Ebooks trong thể loại này